

Pertengan April 2014, trip Pekalongan-Banjarnegara-Dieng akhirnya terlaksana juga setelah tertunda beberapa kali. Trip pertama menuju kota Batik-Pekalongan, disini kami hanya mampir sebentar, namun walau sebentar kami sudah disuguhi durian yang enak bin legit. Makan sepuasnya tentu saja,...hahahaa,.....agak siangan dikit, kami melanjutkan dengan mengelilingi kota Pekalongan, tentu saja ke sentra penjualan batik dan kuliner. Khusus kuliner kami menyempatkan makan di Soto Tauto khas Pekalongan,..rasanya sesuai selera saya yakni pedas dan nikmat dengan harga yang sangat terjangkau.

Puas belanja batik dan kuliner kami menyempatkan diri berkunjung ke Bapas Pekalongan, tempat salah satu rekan kami yang pindah dinas kesini. Oyah,..karena hari itu juga bertepatan dengan hari Jumat kami juga menyempatkan diri untuk sholat Jumat di masjid depan Bapas Pekalongan.
Malam harinya kami melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara, desa tempat salah satu rekan kami. Sekali lagi, setibanya disana kami langsung disuguhi durian khas Banjarnegara, tanpa pikir panjang kami pun melahapnya, untungnya diantara kami tidak ada yang pantangan makan durian,...hahahahahha............Oyah, selain durian saat itu juga sedang musim Manggis dan Salak, jadinya..yach kami bergantian makannya menyesuaikan dengan kondisi perut dan pencernaan...hahahahaha................
Keesokan harinya, pag-pagi sekali kami melanjutkan trip wisata menuju DIENG, sesuai rencana awal Dieng menjadi puncak trip kami kali ini. Perjalanan menuju Dieng ternyata begitu indah, view sepanjang jalan hingga jalan menanjak menjadi pemandangan tersendiri. Jujur saya katakan, wisata Dieng memang memberikan kenikmatan tersendiri selain kawahnya yang terkenal juga kita bisa berwisata sejarah karena juga terdapat beberapa candi, perkebunan sayur mayur di gunung dan lainnya.
Setiba di lokasi wisata Dieng kami langsung menuju spot spot lokasi wisata. Telaga warna, mengelilingi spot-spot goa (caves), hingga kawah gunung kami jalani. Kali ini saya tidak bisa banyak cerita tentang spot-spot lokasi yang kami kunjungi, karena selain terkesima dengan keindahan dan cerita di belakangnya, sya jadinya tidak sempat untuk banyak bertanya ke pemandu wisatanya.....(memang kami tidak pakai pemandu)....hahahahha............jadi, saya hanya akan posting beberapa fotonya saja,....
Goa (caves) berikut ini merupakan beberapa goa yang berada di Dieng yang dulu hingga kini masih digunakan untuk bertapa, semedi atau apalah namanya. Hal ini bisa terlihat dari masih adanya bekas-bekas dupa, kemenyan dan lainnya persembahan yang biasa dilakukan oleh orang yang bersemedi. Kondisi goa sengaja dikunci untuk menjaga keamanannya, karena menurut cerita pernah dulu anak kecil (pengunjung) tanpa sengaja masuk goa dan hilang.mmhhhh...........
Demikian sekelumit cerita travelling kami ke Pekalongan-Banjarnegara dan berakhir di Dieng, walau capek tapi puas,...perjalanan kembali ke Jakarta memang menjadi PR tersendiri, karena kami mesti melalui Pantura, berkejaran, berdampingan dan kebut-kebutan dengan truk kontainer, bus dan mobil pribadi lainnya,...hahahhha.........
======================================================
kenangan yang tidak terlupakan....
ReplyDeleteiya betul sekali mas,....
Delete