Monday, November 12, 2012

Sudut Pandang ; Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Malam Hari

Bundaran Hotel Indonesia (HI) merupakan salah satu icon atau maskot kota Jakarta. Disinilah biasanya orang, komunitas atau kelompok-kelompok tertentu menggerakkan kegiatannya, baik itu kegiatan damai bahkan DEMO agar dilihat dan diliput media. 
Keindahan Bundaran HI dipercantik dengan adanya Monumen selamat datang yang ada di tengah-tengah kolamnya. Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Soekarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Pada saat pembuatannya, Soekarno didampingi Duta Besar Amerika Serikat, Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso. Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat Datang kemudian diresmikan oleh Soekarno pada tahun 1962.

Keindahan Bundaran HI akan lebih terlihat ketika menjelang sore, malam hari hingga menjelang pagi. Menjelang sore kita akan melihat titik kemacetan di area ini begitu "parah", namun dari sisi lain bisa juga disebut "indah", karena terlihat jelas strata kehidupan masyarakat Jakarta, mulai dari yang naik angkutan umum seperti Bus, Patas, Kopaja, TransJakarta, Taksi dan mobil-mobil pribadi dari yang generasi 10 tahun yang lalu hingga mobil mewah keluaran terbaru. 
Keindahan menjelang malam hari terlihat ketika kemacetan diwarnai dengan cahaya-cahaya lampu kendaraan, lampu penerangan jalan dan lampu gedung-gedung serta hotel-hotel mewah di area Bundaran HI. Menjelang malam itulah kawasan sebelah Grand Indonesia (GI) mulai dipadati oleh pedagang-padagang makanan tradisional yang cita rasanya lumayan enak sambil duduk menikmati hiruk pikuk sekitar HI. Berbagai komunitaspun mulai berdatangan dari komunitas pengamen jalanan hingga esdmud-esmud yang pulang kantor. 

Indahnya suasana malam di sekitar Bundaran HI juga akhirnya saya rasakan, karena selama ini hanya numpang lewat atau melihat pemberitaan di media. Wisata malam itu pun tanpa menggunakan kendaraan pribadi. Karena tujuannya wisata malam, maka dari awal berangkat kesana sudah menggunakan akomodasi angkutan umum, tercatat saya menggunakan Bajaj dan Bus TransJakarta untuk akhirnya tiba di Bundaran HI.


Untuk menikmati wisata malam di Bundaran HI tak lengkap rasanya kalau tidak ber"NarZiz" ria dengan berfoto. Hal yang sama hampir semua dilakukan komunitas-komunitas yang kebetulan malam itu juga berada disana. Malah ada yang membawa kamera foto yang begitu lengkap layaknya fotografer profesional. Dengan berbekal kamera Pocket foto-foto yang didapat juga lumayan bagus dengan latar belakang Bundaran HI.


Berwisata malam hari di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) adalah menikmati sisi lain dari kehidupan Jakarta tanpa memerlukan biaya yang mahal bahkan gratis, "kecuali anda makan dan minum "- So..lets visit Bundaran HI, salah satu Public Area yang bisa sedikit menghibur, membuat relaks atau mungkin bisa jadi bahan renungan dan introspeksi buat kita. Amien....

No comments:

Post a Comment