Gumuk
Pasir Parangtritis adalah sebuah fenomena alam langka dan satu-satunya yang ada
di Asia Tenggara. Gumuk pasir ini berupa bukit-bukit atau gundukan pasir
seperti padang gurun yang terdapat di Timur Tengah. Pasir-pasir ini merupakan
hasil aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan Merbabu yang terbawa oleh arus Kali
Opak dan Kali Progo. Pada awalnya, masyarakat sekitar tidak melihat suatu hal
yang unik dari tempat ini. Namun setelah diadakan berbagai penelitian, barulah
mereka sadar bahwa mereka tinggal di salah satu warisan dunia.
=================================
Tujuan
awal sebenarnya hanya mau ke pantai Parangtritis, namun ternyata tanpa sengaja
melihat bukit-bukit pasir yang indah di pinggir jalan, akhirnya setelah
diceritakan teman tentang Gumuk Pasir tersebut, kami pun sepakat setelah ke
pantai langsung menuju ke area ini. Jujur saya tidak menyangka akan melihat
salah satu wujud keindahan yang ada di Indonesia dan itu ada di Yogyakarta,
selama ini mungkin hanya bisa melihat di foto atau postingan orang, kali ini
tanpa sengaja saya malah bisa datang ke tempat ini. Hamparan pasir yang
berbentuk bukit-bukit tersebut berada di sepanjang muara Sungai Opak hingga
Pantai Parangtritis. Tempat ini bernama Gumuk Pasir Parangkusumo. Gumuk dalam
bahasa jawa merupakan gundukan atau tumpukan. Jadi Gumuk Pasir disini
dimaksudkan dengan tumpukan atau gundukan pasir.
Gumuk
Pasir Parangkusumo berada di antara Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.
Proses terjadinya gurun pasir ini tidak lepas karena adanya Gunung Merapi,
Gunung Merbabu, Kali Opak, Kali Progo dan Pantai Parangtritis. Gundukan pasir
yang mengumpul merupakan material yang berasal dari abu vulkanik gunung yang
terbawa oleh aliran Sungai Opak, Sungai Progo dan sungai-sungai lainnya hingga
akhirnya sampai ke Pantai Parangtritis. Kemudian di sini material vulkanik
tersebut terombang-ambing oleh ombak hingga akhirnya terkikis dan berubah
menjadi debu-debu halus yang akhirnya sampai ke tepi pantai dan dengan mudah
dapat diterbangkan oleh angin. Karena proses yang secara terus-menerus
tersebutlah hingga terbentuk gundukan pasir yang terkumpul di daratan sepanjang
pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Gumuk Pasir Parangkusumo tersebut
akhirnya semakin melebar dan tinggi akibat tiupan angin secara
terus-menerus.
Gumuk
Pasir Parangkusumo atau dikenal dengan padang pasirnya Yogyakarta terbentuk
selama ribuan tahun. Selain objek wisata, gumuk pasir ini juga dijadikan objek
penelitian. Bahkan rencanaya Gumuk Pasir Parangkusumo akan dimasukkan dalam
daftar Unesco World Heritage karena merupakan fenomena alam yang tidak biasa
dan hanya ditemukan satu-satunya di Asia Tenggara. Memiliki luas sekitar
2 km dari muara Pantai Parangtritis dan Pantai Depok menjadikan Gumuk Pasir
objek yang indah bagi para fotografer. Area Gumuk Pasir Parangkusumo juga
pernah dijadikan syuting film Wanita Berkalung Sorban, video klip Angnes Monica
dan group band Letto. Tidak hanya itu, tempat ini juga dijadikan tempat
pengambilan gambar untuk prewedding dan manasik haji sebagai contoh keadaan
padang pasir di Mekah yang akan dirasakan oleh para rombongan haji.
Gumuk
Pasir Parangkusumo memiliki suhu yang cukup ekstrim. Dimana ketika siang suhu
sangat panas dan terik namun ketika malam hari suhu berubah menjadi sangat
dingin. Sedangkan pasir yang terdapat di area ini terbilang unik karena
memiliki karakteristik yang sama dengan gurun pasir yang terdapat di Meksiko.
Gumuk Pasir Parangkusumo juga dijadikan wisata yang seru untuk bermain ski
pasir (Sandboarding). Dengan ketinggian sekitar 20 meter, pengunjung dapat
meluncur sepanjang 200 meter. Terdapat pengaman untuk siku, lutut dan helm
sehingga pengunjung tidak perlu takut untuk meluncur.
Harga
tiket masuk Gemuk Pasir Parangkusumo adalah Rp. 3.000. Harga tersebut belum
termasuk parkir jika anda menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan untuk
mencoba sandboarding harga yang dipatok adalah Rp. 200.000/orang (minimal 6
orang) dengan durasi 2 jam permainan. Dengan harga tersebut sudah dilengkapi
dengan pelindung seperti helm, pengaman siku dan lutut. Berhubung kami hanya
bertiga dan saat itu cuaca sangat terik dan panas, kami memutuskan untuk
melihat-lihat saja, sebab pengelola tidak mau kalau peminat sandboardingnya
dibawah enam orang (saat itu), tapi katanya sih sekarang kalau sendiri juga
bisa, mengenai harga mungkin sedikit lebih mahal yah,......
=============================================================
No comments:
Post a Comment