![]() |
Area Lokasi Memasuki Goa Pindul |
Goa Pindul dulunya hanya sebuah goa yang tidak terawat dan di jadikan
sarang kelelawar. Berkat inisiatif warga sekitar dan di bantu para
mahasiswa yang lagi KKN saat itu, tempat ini sekarang menjadi primadona
Wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengexplore keindahannya.
Banyak pejabat pemerintah dari pusat maupun daerah yang telah berkunjung
kesini, tidak sedikit pula para artis papan atas yang telah dating dan
merasakan sendiri sensasi cave tubing di Goa Pindul.
Perjalanan
Objek wisata Goa Pindul merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi target saya selama berdinas di Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di Gunung Kidul Yogyakarta dengan medan yang menanjak dan lumayan jauh tak membuat saya gentar, dengan menggunakan sepeda motor saya bersama teman berangkat kesana pada tanggal 03 Mei 2015 yang lalu.
Hal pertama yang saya liat selama dalam perjalanan adalah jalanan yang terus menanjak layaknya puncak (ya karena namanya saja gunung, hehehe..), beruntungnya karena jalannnya bagus, mulus, aspal yang nyaris tanpa ada lobang, membuat sebagian besar kendaraan baik roda dua maupun empat lumayan kencang tancap gas.
Karena saya dan teman baru pertama kali kesana, patokan kami hanyalah penunjuk arah yang menurut saya karena saking jauhnya ga habis-habis..hehehhe....Tiba pada petunjuk arah menuju objek wisata Goa Pindul saya langsung tersenyum bahagia, Alhamdulillah akhirnya sampai juga..saat itu kami langsung di-stop oleh seorang laki-laki yang menggunakan semacam rompi seragam yang kemudian menjelaskan akan mengantar ke lokasi dan penjelasan apa saja obyeknya termasuk biaya. (ternyata mas mas seperti banyak, karena ada banyak EO sejenis yang menunggu di pinggir jalan, terakhir saya mengetahui kalau EO Goa Pindul ini ada sekitar 10-an lebih).
Keseruannya
Tiba di tempat, kami langsung bergabung dengan wisatawan lainnya di lokasi pendaftaran, karena kami hanya berdua maka saya dan teman digabung dengan tim lain yang berasal dari Surabaya kalau ga salah...ya ga apa apa kan sekalian nambah teman baru,..hehehe....Saat itu saya dan teman mengambil paket yaitu wisata Pindul dan Goa Baru (kering) seharga per paket Rp. 70.000,-

Setelah menelusuri Goa Pindul, kami selanjutnya dibawa ke area arung jeram dengan menggunakan mobil bak terbuka melalui jalan bebatuan. untuk menuju objek arung jeram ternyata kami juga harus berjalan kaki dengan melalui pinggir sungai yang akan dilalui saat arung jeram. Seru, Capek..tapi tetap Seruuuu.......

Setelah Arung Jeram, di pemberhentian terkahir kami dijamu dengan makanan dan minuman yang disediakan panitia. Gratis ngambil tapi bayarnya di Camp Utama...hahahhaa....tapi ga apa-apa, makanan yang disediakan lumayan murah dan tentu saja bisa mengobati haus dan lapar selama perjalanan Arung Jeram....
Setelah kembali ke Camp utama, bersih-bersih selanjutnya kami dipandu untuk menuju Goa Kristal atau Goa Kering (karena memang kering) yang letaknya di depan Camp utama. Saat itu kami langsung dipandu oleh Juru Kuncinya (saya lupa namanya). Saya pribadi, jujur lebih menyukai Goa Kristal ini karena selain indah juga cerita (mistis) yang disampaikan oleh Juru Kuncinya, nilai sejarah, keindahan stalagtitnya menambah decak kagum saya terhadap goa ini. Tapi sayang peminat untuk masuk ke Goa ini sangat sedikit tidak seperti Goa Pindul,...yahh...mungkin orang lebih suka petualangan daripada sejarah dan pengetahuan goa ini....


Sudut Pandangku
Obyek Wisata Goa Pindul dan sekitarnya sangat menarik untuk dikunjungi, petualangan yang seru dan kerahaman panitia menjadi point sendiri untuk datang kembali kesini. Namun sebagai wisatawan lokal yang mencintai obyek wisata lokal, ada beberapa catatan yang menurut saya perlu diperbaiki baik oleh pengelola obyek wisata maupun pemerintah daerah Gunung Kidul.
- Konsistensi penarikan retribusi; selama perjalanan dan berbincang dengan panitia, tidak semua pengunjung ditarik retribusi, banyak pengunjung terutama yang menggunakan sepeda motor tetap jalan walaupun ada pos penarikan retribusi.
- Perlunya penataan jumlah EO yang mengelola obyek wisata Goa Pindul. Jujur saya termasuk pengunjung yang lumayan bingung dengan banyaknya tawaran dari beberapa EO yang saya jumpai, sehingga cukup menganggu kenyamanan. Kita masih ingat bagaimana obyek wisata ini menjadi sesak dengan lautan manusia pada saat liburan sekolah kemarin (Mei 2015) dimana untuk memasuki Goa saja membnutuhkan waktu berjam-jam karena saking padatnya pengunjung.
Menurut saya ini tentu saja karena masing-masing EO berlomba-lomba menarik pengunjung sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kekuatan dan kapasitas obyek wisata.
Dampaknya tentu saja ke obyek wisata itu sendiri, ekosistemnya akan terganggu kalau tidak ditata dengan baik, kalau sudah demikian keindahannya akan punah dan masyarakat sekitar tentu saja tidak bisa mencari nafkah di area obyek wisata.
sooo....mari kita menjadi wisawatan yang bijak dan pengelola yang bijak demi keberlangsungan obyek wisata GOA PINDUL yang sama-sama kita cintai.
No comments:
Post a Comment