Wednesday, December 14, 2016

Indahnya Kota Tianjin China ; Edisi Work on Duty

Menyempatkan berwisata diantara padatnya jadual kerja apalagi sedang dinas keluar negeri sepertinya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dinas itu sendiri. Di sela-sela kegiatan konferensi APCCA ke 36 di Kota Tianjin China saya menyempatkan mengunjungi beberapa icon wisata di kota tersebut.
==================================================
Menempuh perjalanan udara kurang lebih 11 jam dari Jakarta tibalah kami di kota Tianjin China. Perjalanan udara melalui dua tahap, yakni 8 jam pertama Jakarta-Xianmen kemudian 3 jam berikutnya Xianmen-Tianjin. Ini merupakan perjalanan udara terlama pertama saya, excited tentunya, hal uniknya adalah dalam hal bahasa. Informasi di pesawat dalam dua bahasa yakni China dan Inggris, namun buat saya spelling dalam  bahasa inggrisnya aksennya sedikit berbeda sehingga butuh sedikit mikir untuk paham, kemudian baik pramugara maupun pramugari tidak fasih berbahasa inggris sehingga bertanya ataupun ketika memesan makan pun lebih banyak menggunakan bahasa isyarat,..hahahahha..............
Di hari pertama kami mengunjungi beberapa tempat diantaranya pasar tradisional dan beberapa taman di sana, dengan didampingi LO (Laison Officer) yang disediakan oleh panitia kami berangkat menggunakan taksi, hal unik kembali terjadi, sopir taksi disini "cukup" tidak ramah terhadap turis ditambah pula mereka tidak bisa berbahasa inggris, jadi kalau kita tidak benar-benar didampingi oleh LO resikonya akan nyasar, dan selama di dalam taksi akan mendengarkan ocehan si sopir taksi yang kita tidak tahu sama sekali artinya. 
Setelah melalui tragedi kesasar, kamipun tiba di pasar tradisional, dimana di tempat ini banyak menjual barang-barang pernak pernik khas China termasuk juga makanannya. Pasar ini banyak dikunjungi oleh turis lokal, nyaris tidak ada saya menemukan turis asing (bule) di tempat ini. walau bernama pasar tempat ini memiliki banyak spot spot foto yang unik dan sangat khas China.
 
Trik berbelanja disini kurang lebih sama saja kalau kita berbelanja di negara lain, mesti pintar nawar dan tentu saja menggunakan kalkulator karena kendala bahasa,...hahahahha....namun beberapa barang tradisional menurut saya tergolong murah misalnya keramik-keramik khas china lumayan terjangkau untuk koleksi pribadi maupun oleh oleh buat yang di Indonesia.
Puas mengunjungi pasar tradisional dan belanja kami menuju taman yang tidak jauh dari pasar tersebut. Sayangnya saya lupa nama tamannya,..hehehe....tapi yang jelas taman ini merupakan salah satu icon wisata Kota Tianjin juga, banyak penduduk dan turis berkunjung ke taman ini. Di dekat taman terdapat sungai yang bernama HAIHE RIVER dan jembatan yang keren dan indah, kami pun tidak lupa untuk mengabadikan keindahannya.
 
Tempat unik lainnya yang kami kunjungi adalah TIANJIN EYE, wahana ini semacam gondola yang ada di Ancol, dari wahana ini kita bisa melihat view kota Tianjin. Untuk masuk kesini kita harus merogoh kocek sebesar 70 yuan per orang untuk selama 45 menit. 
 
Malam perpisahan panitia mengundang kami dan lainnya untuk makan malam di kapal pesiar yang menyusuri Haihe River, makan malamnya sebenarnya biasa saja, kami disajikan makanan cepat saji dan minuman yang bisa diambil diambil di bar pada kapal pesiar, yang istimewa adalah keindahan sungai yang membelah kota Tianjin di malam hari dimana selama 4 jam kapal pesiar yang kami tumpangi menyusuri sungai tersebut.
 
 
=========================================================================

No comments:

Post a Comment