270915 trip kali ini menuju Hutan Pinus Imogiri, Bantul Jogjakarta. Hal yang ditawarkan menurut penuturan teman saya disana view nya keren, belum lagi hutan pinusnya yang bagus selain terdapat beberapa rumah pohon untuk spot foto. Berbekal cerita keindahan tersebut saya bersama dua rekan berangkat dari kota Yogjakarta menuju Bantul. Perjalanan menuju kesana kurang lebih dua jam menggunakan mobil, saya yang tidak terbiasa menyetir sendiri untuk travelling dibuat deg degan dengan medan yang menanjak, untungnya sih jalanannya lumayan lebar (muat dua mobil) sehingga kalau papasan dengan mobil lain tidak mesti berhenti.
Tidak sulit bagi kami untuk sampai ke tujuan, karena salah satu teman saya sudah paham dan ngerti jalan, walau infonya dia juga baru kali ini kesini, heheheh.....nah untuk teman-teman yang belum pernah dan mau kesini berikut rute yang bisa dilalui yang saya ambil dari beberapa sumber :
Cara menuju ke sana:
Yogyakarta - Jl. Imogiri Timur - Imogiri - pertigaan Imogiri ambil kiri ke arah Makam Raja-raja Imogiri - pertigaan ke kanan, ambil arah Mangunan - pertigaan Mangunan ke kiri, ambil arah hutan pinus - hutan pinus
Yogyakarta - Jl. Imogiri Timur - Imogiri - pertigaan Imogiri ambil kiri ke arah Makam Raja-raja Imogiri - pertigaan ke kanan, ambil arah Mangunan - pertigaan Mangunan ke kiri, ambil arah hutan pinus - hutan pinus
Sebelum menjadi salah satu destinasi wisata, hutan di kawasan Mangunan
adalah sebuah tanah tandus yang kemudian direboisasi. Tak hanya pinus,
jenis pohon lain seperti mahoni, akasia, kemiri dan kayu putih juga
ditanam di lahan yang luasnya kurang lebih 500 Ha ini. Kini kawasan
Mangunan, terutama bagian yang ditanami pohon pinus tak hanya berfungsi
sebagai hutan lindung namun juga dikelola sebagai salah satu tujuan
wisata. Tak hanya suasana hutan nan asri yang menarik perhatian banyak
wisatawan, keberadaan sumber mata air Bengkung yang dipercaya oleh
masyarakat sekitar sebagai lokasi pertapaan Sultan Agung Hanyakrakusuma
pun menarik para peziarah untuk datang berkunjung. Untuk menemukan situs
mata air yang kemudian dibangun pemerintah Belanda pada tahun 1925
hingga 1930 ini ada beberapa jalan yang bisa ditempuh, bisa dengan trekking dari tempat parkir menembus hutan yang rapat mengikuti jalur outbond Watu Abang atau jalan melingkar yang lebih jauh namun bisa ditempuh dengan sepeda atau sepeda motor.
Setiba di lokasi kami langsung diarahkan oleh petugas untuk parkir di tempat yang lumayan nyaman menurut saya, dengan biaya parkir dibayar langsung untuk mobil Rp. 10.000,-. Setelah itu kami langsung menuju hutan untuk foto-foto, lumayan ramai hari itu karena minggu yah,..jadi kalau istilah teman saya fotonya bisa "bocor" karena ada banyak orang,...hahahhaha......beberapa spot kami foto baik menggunakan kamera smartphone, kamera pocket maupun kamera B-pro yang kami bawa. Suasana terasa nyaman dan tenang, walau banyak orang. Mungkin karena pengaruh musim kemarau yang panjang tanah-tanah sangat kering dan cenderung retak dan berdebu, demikian juga beberapa pohon yang saya ga tau namanya tapi bukan pohon pinus - yang mati tinggal ranting-rantingnya saja.
Secara keseluruhan saya menikmati keindahan alam Hutan Pinus Imogiri ini, suasana nyaman dan fresh sangat terasa. Jadi buat rekan-rekan yang mau kesini, sok atuh.., ini salah satu keindahan Indonesia yang tidak boleh dilewatkan.
No comments:
Post a Comment