06 Juni 2014 saya dan
teman-teman berkesempatan untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di
Langkawi-Malaysia, yaitu Pulau Dayang Bunting atau Lake of the Pregnant Maiden. Ciri khas pulau ini adalah terdapatnya
bukit yang menyerupai orang yang sedang hamil dalam posisi telentang.
Konon
kabarnya seorang pria bernama Mat Teja bertemu dan jatuh cinta dengan putri
Mambang Sari di danau. Mereka akhirnya menikah dan sang putri melahirkan anak
laki-laki. Namun anak mereka tidak hidup lebih lama dan segera meninggal.
Setelah berdamai dengan nasib buruk mereka, mereka memutuskan untuk meletakkan
anak mereka di air danau dan memungkinkan dia untuk beristirahat dalam damai. Sang
putri kemudian mendoakan jika wanita mengalami kesulitan dalam mengandung
seorang anak maka dengan berenang di danau tersebut, mereka akan menjadi subur dan
hamil.
Pulau Dayang Bunting
merupakan pulau yang terbesar setelah Langkawi di Kedah. Terletak 17,6 km atau
kira-kira 15 menit perjalanan dengan perahu dari dermaga Kuah, Langkawi. Jalan
perhubungan hanya melalui speedboat yang dapat disewa di dermaga pekan Kuah,
pulau Langkawi dengan kadar paket RM45.00 per orang.
Pulau ini mendapat nama
dari kisah seorang raksasa sakti yang bernama Dayang Bunting. Pulau ini
sepintas lalu menyerupai orang hamil yang terlena. Dalam perjalanan ke Danau
Dayang Bunting, kita akan lihat bentuk gunung yang menyerupai seorang perempuan
sedang terbaring dengan bentuk kepala, dada dan perut yang sedang mengandung.
Beberapa tempat yang
menarik di sini ialah Danau Dayang Bunting dan Gua Langsuir. Gua Langsuir
terletak di tengah perjalanan ke Tasik Dayang Bunting. Gua ini adalah akibat
kesan pengikisan ombak laut jutaan tahun lampau. Terdapat bentuk-bentuk
tergantung yaitu stalagtit yang mempunyai pelbagai bentuk - lalu dinamakan
langsuir.
Di tengah pulau Dayang
Bunting pula terdapat danau air tawar yang luasnya 3 padang bola sepak. Sebuah
dermaga telah dibangun di tepian pulau Dayang Bunting untuk persinggahan perahu
wisatawan. Tangga-tangga dibangun ke atas dan kemudian kemudian menurun ke
bawah - jaraknya 1 km saja. Sebuah pelantar dibangun di tepi danau dan
disediakan jaket penyelamat dan perahu dayung dengan kaki dengan sewaan RM
15,00. Air danaunya hijau jernih dan menimbulkan panorama yang menarik.
No comments:
Post a Comment