Alhamdulillah yah..tanggal 15 November 2011 yang lalu bisa menyempatkan diri "kabur" ke negeri singa selama dua hari untuk selanjutnya ke negeri malaysia. Aku sebut kabur karena tahun 2011 cuti sudah habis, tapi godaan untuk jalan-jalan begitu kuat, walau "berat" akhirnya memutuskan untuk kabur.
Berangkat pada tanggal 15 November 2011 jam 14.00 WIB menggunakan maskapai Tiger Airways cukup seru menurut saya karena nama maskapai ini baru saya dengar dan tahu tapi langsung "pede" aja bersama rekan-rekan berangkat menggunakan maskapai ini. Hal unik tentang keberangkatan "liburan/kabur" ini adalah karena kondisi saya sedang tidak fit alias enter the wind alias lagi masuk angin. Kondisi ini dikarenakan malamnya saya "begadang" untuk sesuatu hal yang sebenarnya "ga penting bgt", jadilah makan telat, efeknya masuk angin. Jadi jangan heran dalam foto diatas saya mengkonsumsi TOLAK ANGIN cair bukan hanya untuk gaya-gayaan tapi memang lagi ga enak badan.
Dua hari di Singapore kita nyaris tanpa istirahat. dari pagi hingga malam jalan terus, hingga sore di hari kedua saya memutuskan untuk pulang cepat ke apartemen karena kondisi makin memburuk. Dengan naik MIRT saya kembali ke apartemen yang letaknya persis di belakang RS Mounth Elizabeth yang kesohor itu. Tujuannya jelas mau istirahat dan berharap ada yang bisa "ngerokin". Dan Alhamdulillah doa saya terkabul, ternyata mba-mba yang orang Indonesia penjaga apartemen sedang menerima tamu mba-mba juga yang jaga apartemen sebelah yang katanya bisa 'ngerok'. Akhirnya jadilah saya dikerokin si mba menggunakan koin "Singapura"..hehehhee......
Pandangan saya tentang Singapura ini tentu saja takjub tapi takjub yang ga berlebihan. yahh menurut saya wajarlah negara sekecil ini bisa maju dalam segala hal, terutama yang terlihat jelas adalah wahana transportasi, hiburan dan tentu saja wisata belanjanya. Sulit rasanya menemukan adanya celah kotoran/sampah disini, semua terlihat bersih, clean, tertib tapi acuh alias individual.
Selain semua fasilitas yang modern, negeri singa ini pun sangat tertib, pada setiap fasilitas umum yang disediakan terdapat tempat khusus buat wanita, orang tua hingga yang cacat. Kesadaran untuk tidak melanggarpun sangat tinggi, saya melihat bukan karena aturan yang jelas tetapi efek malu melanggar sangat terlihat. Masyarakat yang merokok di pinggir jalan setelah rokoknya habis dengan tertib dan santun memasukkan sisa puntung rokok ke dalam kotak sampah yang tersedia. Pejalan kaki baik di trotoar maupun eskalator begitu tertib, jalur sebelah kanan tampak kosong, dan hanya bagi mereka yang mau mendahului, sementara jalur kiri cukup ramai namun tetap tertib...mmhhhhh....
No comments:
Post a Comment